TAK SELAMANYA INGIN MERANTAU
Malam yang sunyi dan senyap, sendiri aku terjaga. Tersadar, kali ini aku berada di bawah permukaan air laut, di dalam kamar sebuah perahu yang kecil, yang sedang berlabuh di palabuhan kecil pojok kota yang tidak begitu ramai. Mooloolaba, sebuah kota di daerah Sunshine Coast, tidak jauh dari kota Brisbane di nagara bagian Queensland Australia. Tidak terasa aku telah berada di sini selama lebih dari 7 bulan, terhitung mulai 24 Oktober tahun 2011 kemarin. Rasa syukur tidak pernah berhenti, akhirnya aku bisa mendapatkan kesempatan ini, sampai juga di sini, memang inilah yang selama ini aku ingini, bekerja di sini, Alhamdulillah ya Robby.
Sungguh sangat indah negeri ini, sangat jauh berbeda dengan negeriku sendiri Indonesia. Tata kotanya rapi, lingkungannya bersih, sistem pemerintahan dan aparaturnya bagus, dan penduduknya berdisiplin tinggi. Tapi sayangnya biaya hidup di sini sangatlah mahal, sebagai contoh, rokok 20 dollar per 20 batang, untung aku tidak doyan rokok.
Mooloolaba |
Papanui |
Banyak yang berpikiran/ beranggapan, wah enak ya kerjanya merantau sampai ke luar negeri, pengalaman luas bisa melihat sampai sana-sana. Eitz, padahal aku sendiri juga berpikir, wah enakan di rumahlah dari pada merantau, tiap hari bisa ketemu keluarga, bisa mendidik anak bagi yang sudah punya anak, bisa bersosial/ bermasyarakat, lebih cukup istirahat dan bisa beribadah dengan lebih sempurna tentunya. Memang benar apa kata pepatah Jawa, "sawang-sinawang". Dan memang betul bahwa semua pekerjaan itu mempunyai sisi positif dan sisi negatif, ada hal yang menyenangkan, tapi pasti ada juga resikonya. Yang terpenting adalah "disyukuri, dan dijalani dengan hepi".
Tapi sejujurnya, aku sendiri tetap lebih menyukai pekerjaan yang tidak jauh dari rumah/ keluarga. Karena tanggung jawab seorang laki-laki bilamana telah berkeluarga/ beristri dan punya anak tidaklah sekadar tanggung jawab urusan ekonomi, tetapi juga mengayomi, menyayangi, merawat, membimbing dan mendidik istri dan anak-anak. Hal itu akan lebih baik dijalankan jika jalan rizki/ pekerjaannya berada di dekat rumah/ lingkungan tempat tinggal. Ya..... mudah-mudahan saja nantinya aku bisa mendapatkan/ membuat pekerjaan yang tidak jauh dari rumah. Karena tidak selamanya aku ingin merantau. Aku ingin pulang kembali ke rumah, kembali berkumpul bersama keluarga, kembali bermasyarakat, dan kembali beribadah sholat Jum'at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar