Selasa, 02 Agustus 2011

Memory on The Last Boat

Disamping adalah foto kapal Wakashiomaru 128, kapal pencari ikan tuna milik orang Jepang yang beroperasi di lautan Capetown South Africa. Di kapal inilah aku pernah bekerja dan numpang hidup selama hampir 2 tahun. Aku bersama 18 teman sesama Indonesia dan 6 orang Jepang bekerja dengan sangat keras siang dan malam. Kapal ini lebih banyak menghabiskan waktu di tengah laut daripada di pelabuhan (bersandar). Kapal ini bersandar rata-rata hanya sekitar 5-7 hari untuk kemudian beroperasi lagi di laut selama sekitar 4-7 bulan. Cukup bosan dan jenuh memang, berlama-lama di tengah-tengah samudera dengan pemandangan, pekerjaan dan teman kerja yang itu-itu saja (monoton).
Banyak kenangan, pahit dan manis yang tidak mungkin bisa terlupakan. Adaptasi dengan menu dan masakan Jepang, adaptasi dengan lingkungan pekerjaan, dimarahi orang Jepang karena belum becus dalam bekerja, hampir terjatuh di laut, gatal-gatal kerena alergi terhadap air laut, terkena sengatan ubur-ubur. Sampai berjalan-jalan (berlibur) di luar negeri saat bersandar, masuk restoran mewah yang belum pernah aku kunjungi.








Sasimi menjadi makanan kesukaanku saat aku bekerja di kapal ini.








Aku lagi bekerja, tugas jaga mesin.



Kalo yang ini adalah kedua temanku, berpose bersama saat kapal berlabuh di pelabuhan Ile Maurice, Mauritius. Wuih,.....ganteng-ganteng ya. hehehe






Udah dulu ah, aku capek nulisnya. Lain kali saja ya, insya Alloh kalo ada waktu ada kesempatan aku nulis lagi.

PERJUANGANKU


Jika Tuhan menghendaki, insya Alloh dalam waktu dekat ini aku akan bekerja di Brisbane Australia. Usaha dan doa telah aku maksimalkan untuk mendapatkan kesempatan ini. Mulai dari pengumpulan dokumen seperti Passport, Seaman Book, BST, dan sertifikat-sertifikat lain. Sampai belajar bahasa Inggris untuk mengikuti IELTS. Aku juga tidak lupa untuk berdoa setiap habis sholat 5 waktu, terkadang aku juga bangun tengah malam untuk tahajjud dan berdoa untuk ini. Tenaga, pikiran, biaya, bahkan waktu telah aku korbankan. Begitu lama dan panjang perjuangan ini, lebih dari 1 tahun. Tapi aku jalani semua ini dengan kesabaran dan keyakinan yang penuh, keyakinan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
Alhamdulillah, tanggal 8 Juli kemarin usahaku mambuahkan hasil, aku lulus IELTS. Semoga ini adalah  awal dari kesuksesanku, setelah sekian lama aku menanti, berdoa dan berharap, serta berusaha semampuku semaksimal mungkin. Dan semoga ini adalah hikmah dari kegagalan-kegagalan sebelumnya, aku yakin bahwa di balik kegagalan pasti ada hikmahnya. Sekarang, aku tinggal menunggu aplikasi visa untuk berangkat ke sana. Semoga usahaku selama ini menjadi berkah. Lindungilah aku, siapkan energi, berilah kesehatan dan kekuatan lahir batin, limpahkan rizki yang banyak, halal juga berkah, untuk beribadah kepadaMu ya Alloh............
Ucapan terimakasih aku ucapkan kepada Ibu dan Bapakku, atas dukungan dan doanya yang tiada henti. Adikku yang selalu mendukung dan mendoakan juga, guru-guruku, teman-teman dan sahabat-sahabatku, serta semua yang menyayangiku. Rasanya ucapan terimakasih saja tidak cukup, tapi apalah daya........... hanya itu yang bisa aku sampaikan saat ini.