Rabu, 14 September 2011

Doaku yang Pasti akan dikabulkan

Memang tidak semua masalah dan persoalan hidup bisa aku atasi dan aku selesaikan saat ini. Tapi bukankah hingga hari ini aku masih bisa bertahan hidup? Aku masih punya keluarga yang komplit, Bapak, Ibu, Adik, saudara, kerabat, tetangga yang menyayangi dan semuanya diberikan kesehatan. Aku harus bersyukur karena aku masih bisa makan setiap hari 3 kali bahkan terkadang lebih, juga cukup gizi. Bisa minum, mandi dan mencuci dengan menggunakan air bersih, padahal lagi musim kemarau begini, dimana berbagai daerah kekurangan air bersih. Aku juga masih mengantongi uang meskipun hanya sedikit, handphoneku juga tidak kekurangan pulsa, hehe. Aku juga cukup tidur dan istirahat juga selalu ada waktu senggang untuk bersujud beribadah ke hadiratMu ya Alloh. Aku juga tidak pernah terbebani dengan beban hidup yang berat yang aku tidak mampu, aku tidak pernah merasa sengsara dan menderita, aku tidak punya penyakit yang berbahaya yang memerlukan pengobatan yang lama dan mahal. Apa sih yang kurang dalam hidupku ini? Aku harus senantiasa banyak bersyukur, Alhamdulillah.......... terimakasih atas semua karuniamu ini ya Alloh, anugerahmu, pemberianmu yang tak pernah berhenti, selalu datang setiap hari kepadaku dan keluargaku. Engkau selalu datangkan petunjuk di setiap kebimbangan, kebingungan dan kesesatanku. Engkau berikan ilmu dan kefahaman di setiap kebodohan dan ketidaktahuanku. Di setiap kesukaran dan kesulitan hidupku, pertolonganMupun selalu datang pada waktu yang tepat dan tidak pernah telat walau hanya sesaat. Engkau tidak pernah tertidur, lupa, atau lalai dalam memberi rizqi, mencukupi semua kebutuhan dan mengurus semua keperluanku dan keluargaku, juga semua mahlukMu di langit dan di bumi. Dan Engkau juga selalu menyertakan hikmah di setiap kejadian, bahkan dalam kegagalan sekalipun. Ya Alloh, tolonglah aku untuk selalu mengingatMu, mensyukuri semua nikmatMu, dan berbuat baik beribadah kepadaMu, serta bersabar dalam setiap ujian dan cobaan yang Engkau berikan. Jangan Kau biarkan hati dan diri kami berpaling dariMu. Segala puji dan syukur hanya milikMu ya Alloh, meski ada beberapa doa dan harapan hamba yang belum Engkau jawab, tapi aku berbaik sangka kepadaMu, aku yakin bahwa Alloh akan mengabulkannya nanti pada saat yang tepat dan akupun sudah siap menerimanya. Aku yang saat ini hampir menginjak usia ke 26 tahun, berharap yang tidak muluk-muluk, cukup sederhana, semoga urusanku yang berkaitan dengan pekerjaanku segera selesai, lalu aku berangkat pergi bekerja dengan keadaan sehat, bisa bekerja dengan baik, bisa kuat dan selamat sampai selesai akhir kontrak, membawa hasil/rejeki yang banyak dan bisa berkah untuk modal berumah tangga, hehe. Seiring dengan itu, semoga aku segera ketemu dengan jodoh/pasangan hidup, hiks, hari gini masih ngejomblo mlulu. Smoga mendapatkan yang terbaik, biarpun gak cantik yang penting bisa memahami dan mau nrima keadaanku, bisa bertahan di setiap kesulitan dan kekurangan, sayang sama orangtua, bisa mengurus anak dengan baik dan taat pada suaminya, hehe, sukur-sukur yang cantik, hihihihi, trus apalagi ya???? Semoga kelak aku bisa menjadi suami yang baik, sayang sama istri, bisa menjadi pemimpin rumah tangga yang baik, bisa jadi ayah yang baik, sayang sama anak-anak, dan tetep sayang dan berbakti sama orangtua dan mertua. Semoga aku bisa mendidik anak dengan baik, membimbing istri dengan baik, menyayangi, melindungi, membahagiakan dan mensejahterakan mereka dalam rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah, amiiin ya Robb.

Selasa, 02 Agustus 2011

Memory on The Last Boat

Disamping adalah foto kapal Wakashiomaru 128, kapal pencari ikan tuna milik orang Jepang yang beroperasi di lautan Capetown South Africa. Di kapal inilah aku pernah bekerja dan numpang hidup selama hampir 2 tahun. Aku bersama 18 teman sesama Indonesia dan 6 orang Jepang bekerja dengan sangat keras siang dan malam. Kapal ini lebih banyak menghabiskan waktu di tengah laut daripada di pelabuhan (bersandar). Kapal ini bersandar rata-rata hanya sekitar 5-7 hari untuk kemudian beroperasi lagi di laut selama sekitar 4-7 bulan. Cukup bosan dan jenuh memang, berlama-lama di tengah-tengah samudera dengan pemandangan, pekerjaan dan teman kerja yang itu-itu saja (monoton).
Banyak kenangan, pahit dan manis yang tidak mungkin bisa terlupakan. Adaptasi dengan menu dan masakan Jepang, adaptasi dengan lingkungan pekerjaan, dimarahi orang Jepang karena belum becus dalam bekerja, hampir terjatuh di laut, gatal-gatal kerena alergi terhadap air laut, terkena sengatan ubur-ubur. Sampai berjalan-jalan (berlibur) di luar negeri saat bersandar, masuk restoran mewah yang belum pernah aku kunjungi.








Sasimi menjadi makanan kesukaanku saat aku bekerja di kapal ini.








Aku lagi bekerja, tugas jaga mesin.



Kalo yang ini adalah kedua temanku, berpose bersama saat kapal berlabuh di pelabuhan Ile Maurice, Mauritius. Wuih,.....ganteng-ganteng ya. hehehe






Udah dulu ah, aku capek nulisnya. Lain kali saja ya, insya Alloh kalo ada waktu ada kesempatan aku nulis lagi.

PERJUANGANKU


Jika Tuhan menghendaki, insya Alloh dalam waktu dekat ini aku akan bekerja di Brisbane Australia. Usaha dan doa telah aku maksimalkan untuk mendapatkan kesempatan ini. Mulai dari pengumpulan dokumen seperti Passport, Seaman Book, BST, dan sertifikat-sertifikat lain. Sampai belajar bahasa Inggris untuk mengikuti IELTS. Aku juga tidak lupa untuk berdoa setiap habis sholat 5 waktu, terkadang aku juga bangun tengah malam untuk tahajjud dan berdoa untuk ini. Tenaga, pikiran, biaya, bahkan waktu telah aku korbankan. Begitu lama dan panjang perjuangan ini, lebih dari 1 tahun. Tapi aku jalani semua ini dengan kesabaran dan keyakinan yang penuh, keyakinan bahwa siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
Alhamdulillah, tanggal 8 Juli kemarin usahaku mambuahkan hasil, aku lulus IELTS. Semoga ini adalah  awal dari kesuksesanku, setelah sekian lama aku menanti, berdoa dan berharap, serta berusaha semampuku semaksimal mungkin. Dan semoga ini adalah hikmah dari kegagalan-kegagalan sebelumnya, aku yakin bahwa di balik kegagalan pasti ada hikmahnya. Sekarang, aku tinggal menunggu aplikasi visa untuk berangkat ke sana. Semoga usahaku selama ini menjadi berkah. Lindungilah aku, siapkan energi, berilah kesehatan dan kekuatan lahir batin, limpahkan rizki yang banyak, halal juga berkah, untuk beribadah kepadaMu ya Alloh............
Ucapan terimakasih aku ucapkan kepada Ibu dan Bapakku, atas dukungan dan doanya yang tiada henti. Adikku yang selalu mendukung dan mendoakan juga, guru-guruku, teman-teman dan sahabat-sahabatku, serta semua yang menyayangiku. Rasanya ucapan terimakasih saja tidak cukup, tapi apalah daya........... hanya itu yang bisa aku sampaikan saat ini.